Pesta Bakmi di Tirta Lie Festival 2017 (part 1)

50 Bakmi terlezat di Tirta Lie Festival
Siapa sih yang tidak suka mie? Hampir semua orang menyukai bakmi. Kami pun penggemar mie, apapun bentuknya. Setiap kali kami bertamasya ke negara di Asia, pasti kami mencoba mie yang ada. Oleh sebab itu saat teman gereja kami, seorang food blogger, memberi tahu tentang event Tirta Lie Festival, kami semangat untuk mengunjunginya. Walau kami tidak tahu kenapa namanya Tirta Lie Festival, karena judulnya ada 50 bakmi terlezat di Jakarta, maka kami semangat untuk makan dan mencicipi bakmi-bakmi yang susah untuk kami jangkau. 

Siapakah Tirta Lie? Apakah dia jualan bakmi? Berdasarkan info dari teman, Tirta Lie itu bukan penjual bakmi. Sedikit sejarah tentang bakmi, berdasarkan wikipedia, bakmi adalah salah satu jenis sajian mi yang dipopulerkan oleh pedagang-pedagang Tiongkok ke Indonesia. Bakmi mempunyai berbagai jenis bentuk mie, ada yang lebar, tipis, reguler, dan sebagainya. Kembali ke Tirta Lie, Tirta Lie adalah seorang penggemar bakmi juga. Karena kesukaannya akan bakmi, Tirta Lie mengumpulkan bakmi-bakmi yang menurutnya enak. Dan ternyata setiap tempat bakmi yang disebut enak oleh Tirta Lie menjadi tempat referensi bagi penggemar bakmi lainnya. Sampai akhirnya pria kelahiran Jakarta ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas rekor pengunjung dan peresensi bakmi terbanyak. 

Kamipun merencanakan untuk pergi hari di hari pertama Festival ini dimulai. Maksudnya supaya bisa sering-sering berkunjung untuk menyicipi bakmi-bakmi ini. Saat kami tiba di MOI, kami langsung menuju lantai 2. Di lantai ini sudah tersedia meja dan bangku dan juga panggung. Kami berkeliling terlebih dahulu untuk melihat-lihat. Walau belum jam makan malam, namun tempat mereka sudah ramai dengan pengunjung. Untuk membeli, sistemnya sama dengan food court di Taman Anggrek. Uang Rupiah kita harus ditukarkan dengan uang berlogo Tirta Lie festival. Harga makanan berkisar antara 10 sampai 60 ribu rupiah.
Ramainya walau masih pukul 17.30
Tempat penukaran uang, berdampingan dengang panggung.
Penyusunan yang membedakan area bakmi halal dan non halal memudahkan bakmi lovers menikmati bakmi mereka tanpa harus kuatir akan kehalalannya. Berdasarkan pengamatan, bakmi Alok memenangkan polling sebagai bakmi favorit kemarin. Berikut data bakmi halal dan non halal. 
Mata uang yang berlaku.
Halal:
Bakmi Ayam Alok
Bakmi Roemah Ganyem ( Hary Joe )
Bakmi Daging Sapi & Babat 69
Bakmi RaNda ( Nicholas Indra Lukman )
Warung Mie Atom ( Sony Herianto )
Mee Macau ( Sute Darmawijaya )
Mie Kangkung Berkat ( Ferny Tjahjadi )
Bakmi Belitung ( Indra Wijaya )
Bakmi Ayam Honey
Bakmi Siantar Ko Fei 
Mie Zhou ( Mie Zhou )
Bakmi Dower Mama Pipi ( Elisa Iskandar )
Mipolo by Yen Pao ( Candra Alamsyah )
Bakmi Luck 28 ( Andri Diputra )
Pangsit Mie 168 ( Yolanda Effendi )
Area bakmi halal
Non Halal:
Bakmi Ahau Lanang ( Juli Ardi )
Bakmi Wie Sin
Bakmi Terang Bulan
Bakmi Anen ( Venico Hindarta )
Yie Thou ( Sandi Budianto )
Bakmi Medan ( Elias Laba )
Bakmi Nyan Long ( Tjiu Tjen )
Bakmi Ong ( Skd Oi )
Bakmi Qiu Qiu ( Hanny Hutama )
Bakmi Putra Mahkota ( Novans Cullinary )
Bakmi Shanghai ( Roby Knk )
Bakmi Sinar Khek 
Bakmi Singkawang A'Ang 51 ( Andy Wijaya )
Cliff Noodl Bar ( Andereas Tjoe )
Bakmi Gocit ( Anton Lynx )
Mie Benteng ( Martinus Triyono )
Hongkong Kitchen ( Billy Keren )
Bakmi Sin Lun
Bakmi Medan Kebon Jahe
Bakmi Mercon Ha-eL
Bakmi Afung ( Harni Siauw Bakmi Afung )
Bakmi Kaheng
Sir Babi Ol Pok ( Rio Gunawan )
Bakmi Lie
Bakmi Lihai
69 Mie Tarek Medan
Bakmi Cong Sim
Bakmi Bakar Bodudz
Bakmi Sinar Rezeki ( Ho Soeifat )
Kedai Tang ( Hanny Stefhan )
Bakmi Encim Anggur
Bakmi Shang Hie ( Handy Susanto )
Baji Pamai
Mie Rama Jember
Bakmi Kencana
Bakmi non halal.
Karena banyaknya pilihan, kami pun bingung mau memilih yang mana. Setelah mempertimbangkan matang-matang, seperti para wakil rakyat, dan karena lebih sering makan bakmi yang halal, maka kali ini kami pun mencoba untuk makan bakmi non halal. Pilihan kami jatuh ke bakmi Sinar Khek, bakmi medan Kebon Jahe,dan bakmi Shanghai. Maunya sih pesan lebih banyak lagi, tetapi apa daya perut tidak sebesar itu.

Dari namanya, bakmi Sinar Khek menunjukkan ciri bakmi orang Hakka. Sebagai orang hakka, sayapun penasaran dengan bakmi ini. Biasanya bakmi khek hanya berisi daging cincang sebagai topping dari bakmi. Namun di bakmi Sinar Khek, topping yang diberikan bukan hanya daging cincang namun juga chasiu (daging panggang merah), samchan garing, kekian garing, dan bakso ikan. Mereka juga menjual sate babi, bakso goreng, dan juga siomay. Bakmi Sinar Khek ini mempunyai beberapa cabang, salah satunya di Pasar MOI.
Bakmi Sinar Khek, ada sate babi madu juga loh.
Pilihan kedua kami adalah bakmi medan Kebon Jahe. Ciri khas bakmi Siantar adalah bakminya. Namun kali ini kami memilih kwetiau sebagai pengganti mi. Topping yang diberikan pun kurang lebih sama, yaitu chasiu (daging panggang merah) dan daging ayam. Namun bawang goreng yang diberikan sangat banyak, sehingga menambah wangi bakmi Kebon Jahe ini. Bakmi Medan Kebon Jahe juga mempunyai banyak cabang, salah satunya di jalan Boulevard Raya Kelapa Gading.
Bakmi Medan Kebon Jahe, acar cabenya menggoda hati.
Pilihan ketiga kami adalah bakmi Shanghai. Bakmi Shanghai ini menawarkan berbagai pilihan mie, salah satunya yang menarik kami adalah bakmi hijau. Topping-nya pun bermacam-macam, ada jamur, daging, bakso, atau mix ketiganya. Kami memilih mix ketiganya untuk mengetahui rasanya. Bakmi Shanghai juga memiliki beberapa cabang, salah satunya di Muara Karang. Kami sempat berbincang degan pemiliknya, dan dia berkata bahwa mereka juga menjual mie mentah. Banyak penjual mie membeli mie mentah mereka. Kami diberitahu perbedaan mie telur yang bagus dengan mie telur yang kurang bagus. Mie telur yang bagus akan berat karena banyak telurnya. Sehingga 1 kg mie telur yang bagus tidak akan sebanyak 1 kg mie telur yang kurang bagus. 
Bakmi Shanghai
Setelah semua makanan datang, kami pun memakan bersama-sama. Tujuannya supaya bisa saling nyicip. Untuk bakmi Sinar Khek, walau mie-nya tidak terlalu empuk dan hampir mirip mie karet, namun topping-nya sangat enak dan tidak manis. Saya yang biasanya tidak mencari samcan pun bisa makan samcannya. Untuk bakso ikannya sih kurang enak bagi kami, lebih terasa tepungnya. Kuah dari bakmi ini kurang enak karena terasa berminyak di mulut. 
Bakmi Sinar Khek.
Sedang bakmi medan Kebon Jahe, rasanya ternyata tidak se-wah review banyak orang. Mungkin karena kami memesan kwetiaunya. Kuahnya enak dan disukai anak-anak. Acar cabenya pun enak sekali. 
Bakmi Medan Kebon Jahe.
Bagaimana dengan bakmi Shanghai? Rasa mie hijaunya sama seperti rasa mie kuning dan topping-nya lebih terasa manis dibandingkan kedua bakmi sebelumnya. Bakmi Shanghai menang di porsi yang lumayan besar. Dari ketiga bakmi yang kami pesan, kuah dari bakmi Shanghai yang paling saya suka.
Bakmi Shanghai.
Hasil perbandingan dari ketiganya, pilihan yang paling enak buat anak-anak adalah bakmi Sinar Khek. Mungkin karena dibanding ketiganya bakmi Sinar Khek yang paling tidak manis dan garing toppingnya. Juara kedua di menu yang kami pesan adalah bakmi medan Kebon Jahe. 

Perburuan kami kemarin selesai. Namun kami berencana untuk datang lagi dan menyicipi bakmi lainnya. Apalagi festival ini akan terus dilaksanakan sampai tanggal 5 November nanti. 
Waktunya bakmi lovers berpesta :)


Tirta Lie Festival 
Tanggal 1 - 5 November 2017
Mall of Indonesia lantai 2
10.00 - 22.00
Tirta Lie Festival. Sumber foto: Tirta Lie

No comments