Tiket Masuk Pantai Anyer Rp 100.000 Dibilang Kemahalan, Pengelola: Lihat Dulu Kondisi Pantai seperti Apa

 


Unggahan warganet soal tiket masuk kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten, viral di media sosial.

Warganet menyebutkan, harga tiket masuk sebesar Rp 100.000 tersebut dianggap kemahalan.

Pihak pengelola pun angkat bicara menanggapi keluhan beserta foto tiket masuk yang viral tersebut.

Pengelola Pantai Pasir Putih Sirih, Asep Saepi, menyebut ada beberapa pilihan pantai di lokasi tersebut.

Perbedaan harga tergantung dari kondisi pantai.

"Adapun orang (mengeluhkan) di medsos bahwa kemahalan Rp 100.000. Kan di Anyer juga ada (harga tiket) yang Rp 50.000, ada yang Rp 30.000, tapi kondisi pantainya seperti apa, tinggal pilih saja," ujar Asep.

Jika komplain disampaikan saat pembelian tiket, Asep mengatakan, pihaknya pasti akan menunjukkan kondisi dan fasilitas untuk pantai dengan harga tiket Rp 100.000.

Dia meminta warga melihat dulu kondisi pantai sekaligus fasilitas di dalamnya.

Menurutnya, harga itu sudah sesuai kesepakatan bersama para pengelola dan Pemerintah Kabupaten Serang.

Pastikan tak ada kenaikan harga

Asep memastikan tidak ada kenaikan harga.

Harga tiket itu pun dinilai adalah harga yang wajar.

"Dari dulu mobil pribadi itu Rp 100.000, tidak ada kenaikan," tuturnya.

Menurutnya, tiket Rp 100.000 itu sudah termasuk biaya penumpang.

"Itu harga sudah termasuk penumpang, tidak ada biaya yang lain lagi. Itu harga wajar," tuturnya.

Pendapatan untuk menggaji 60 pegawai

Asep menjelaskan, pemasukan tiket tersebut digunakan untuk biaya menggaji 60 pegawai.

Tak hanya itu, pendapatan dari tiket dipakai untuk memperbaiki fasilitas di lokasi.


"Pantai di Anyer sampai ke Karang Bolong Cinangka kebanyakan dikelola perorangan engga ada yang punya Pemda. Ada yang sewa juga, kalau kita punya sendiri, dikelola sendiri," jelas Asep.


Dia menambahkan, dengan harga tersebut, pengunjung bebas memanfaatkan fasilitas dengan pasir putih, landai, dan tanpa karang.


Namun, pengunjung yang ingin beristirahat di saung akan dikenakan Rp 30.000.


"Tapi masyarakat bisa ngampar tikar, harga makanan, minuman di kita dipastikan tidak ada yang digetik, ada permainan air juga," kata Asep.

No comments