Review Hotel The Fragrance Joo Chiat


Beberapa waktu lalu, setelah kunjungan kami ke Singapore dan Johor Baru, kami kembali mengunjungi negara tetangga ini. Rencana ini tidak masuk dalam agenda liburan kami, jadi memang dadakan dan tidak direncanakan. Berhubung dadakan dan hanya sebentar, di benak kami paling enak ya cari tempat penginapan yang dekat dengan tujuan kami, yang bersih dan yang sesuai dengan kantong kami. Sempat juga sih kami melihat hotel yang kami tempati waktu lalu. Sayangnya rate hotel tersebut untuk tanggal yang kami inginkan sedang melonjak tinggi. Akhirnya kami memilih untuk menginap di Fragrance Joo Chiat.

Hotel Fragrance Joo Chiat masih merupakan anggota Fragrance Hotel. Fragrance Hotel merupakan salah satu jaringan budget hotel terbesar di Singapore yang berdiri sejak tahun 1998. Fragrance Hotel mempunyai 21 cabang di seluruh Singapore. Yang uniknya, setiap cabang mempunyai masing-masing tema. Ada yang by the river, downtown, culinary trail, dan business

Fragrance Joo Chiat sendiri termasuk dalam culinary trail. Hotel yang terdiri dari 90 kamar dan 5 lantai ini terkesan minimalis dan sederhana. Yang menarik dari hotel ini adalah banyaknya tempat makan yang otentik di sekeliling daerah ini. Dari masakan Vietnam, masakan Melayu, masakan khas Singapore, masakan khas India, dan sebagainya. 

Yang sempat membuat saya agak waswas memilih tempat ini adalah karena Joo Chiat dikenal orang sebagai daerah red light distric. Red light district bukan berarti kawasan yang banyak lampu lalu lintas ya. Maksudnya red light distric itu kawasan yang agak-agak berbahaya. Biasanya dikawasan red light distric banyak tempat tempat terlarang seperti tempat pijat++, club malam, pub, dan sebagainya. Memang di jalan Joo Chiat banyak pub, tempat karaoke, club malam. Namun sepanjang pengetahuan kami, tempat itu lumayan aman, hanya ada polusi suara saja karena Tempat-tempat tersebut buka sampai larut malam.  

Karena hanya sebentar, dan tight budget, maka kami memilih kamar yang saat itu sedang promo yaitu kamar standard tanpa jendela. Pemikiran kami toh kami hanya tidur saja, dan karena di sekeliling hotel banyak pub, rasanya kami tidak memerlukan jendela. Pemesanan cukup mudah, dapat langsung di-website mereka ataupun melalui agoda. 

Saat kami tiba di hotel, kami cukup terkagum-kagum dengan lobby hotel. Lobby hotel ini dirancang sangat nyaman, bahkan ada perapian buatan. Namun sayangnya resepsionis yang menerima kami kurang begitu ramah. Proses check in berlangsung sangat cepat. Mereka meminta passport kami dan kami diminta mengisi data mereka. Biasanya kami tidak perlu memasukkan semua data kami, hanya passport papa saja yang diminta. Kali ini, passport Duo Lynns juga diminta dan kami harus mengisi data meteka. Mungkin alasan keamanan. 
Lobby hotel yang nyaman
Kamar standard tanpa jendela terletak di lantai dasar, tepatnya dekat dengan parkiran mereka. Tentu saja enaknya adalah akses kami untuk keluar masuk lebih mudah, tidak usah naik turun lift. Apalagi saat kami datang banyak rombongan turis dari negara  tetangga. Seperti apakah kamarnya? Saat kami masuk kamar, rasanya seperti masuk kamar kos dengan kamar mandi dalam. Sederhana, namun bagi kami fasilitas sederhana yang disediakan di kamar berukuran 10 meter persegi ini sudah cukup. 
Kamar standard tanpa jendela, ada TV yang digantung. 
Berhubung kami sudah kelaparan, maka kami hanya menaruh barang-barang kami dan segera mencari makan. Untuk mencari makanan, di jalan Joo Chiat banyak pilihan makanan. Dari yang halal, non halal, peranakan, India, Melayu, vegetarian, semua ada. Pilihan kami saat itu adalah masakan Vietnam. 
Kettle air panas juga disediakan. 
Kebingungan kami di kamar dimulai saat kami kembali ke hotel. Kamar mandi di kamar standard ini merupakan kamar mandi semi basah. Saat papa ingin mandi, ternyata pintu kamar mandinya dirancang tanpa kunci, hanya dirapatkan saja. Hm....jangan sampai anak-anak mendorong pintu pas lagi mandi. Dan untuk menggunakan air panas, ada tombol diluar kamar mandi yang harus dipencet untuk menyalakan air panas. Namun info ini tidak diberitahukan diawal. Jadi cukup membuat kami bingung. 
Kamar mandi semi basah.
Kebingungan kami berikutnya adalah saat kami hendak tidur. AC di dalam kamar bukan AC sentral, jadi dapat dikendalikan secara lansung. Hanya saja AC tersebut berisik dan anginnya langsung menyorot ke muka kami. Kami coba naikkan suhunya, mengecilkan angin, tetap saja terasa seperti kipas angin dipasang didepan muka. Selain itu, setiap kali kami bergerak di ranjang, seperti ada bunyi-bunyi. Ternyata ranjangnya dilapisi jok, mungkin supaya mudah dibersihkan. Ternyata hal ini banyak dikeluhkan oleh orang-orang yang menginap di sini. Namun bagi kami, kami masih dapat mencoba untuk tidur. 

Saat pagi hari, pihak hotel tidak menyediakan sarapan. Tetapi ini bukan masalah, karena disekeliling hotel banyak makanan dan juga ada hawker centre. Bahkan 10 menit dari hotel ini ada I12 Katong Mall yang sudah buka dari pagi. Kalau mau jalan sedikit lagi dari I12 Katong, ada McDonald's. Intinya, banyak makanan disekeliling hotel, namanya juga culinary trail

Apa kesimpulan kami selama tinggal disini? Enaknya menginap disini adalah banyak makanan untuk wisata kuliner. Walau di sekelilingnya banyak pub, namun tidak ada orang-orang yang tidak sopan saat kami melintas di depan pub tesebut. Hanya terdengar suara orang bernyanyi dari dalam. Selain itu, di dekat kami tinggal terdapat peranakan house, yang bagus untuk foto-foto. Sedang untuk hotelnya sendiri, petugas room service-nya ramah, bahkan lebih ramah daripada resepsionis. Jika hanya tinggal untuk bermalam saja, sehari atau dua hari, ya masih bolehlah.

Dari pengamatan kami, hotel ini lebih banyak didatangi oleh group turis dari berbagai negara. Saat hari pertama, ada group turis dari mainland China dan Jawa Tengah. Saat hari kedua ada group turis dari Jawa Timur. Nampaknya memang banyak tour dan travel yang bekerja sama dengan hotel ini. 

Fragrance Hotel Joo Chiat 
219 Joo Chiat Road Singapore 427485

Note: untuk mengetahui cerita perjalanan kami saat liburan di Singapore , silakan klik link berikut ini.

No comments